Perspektif Psikologi Terhadap Permasalahan Remaja
Dalam Bidang Pendidikan
Abstrak
Masa
remaja adalah masa yang penting. Pada masa ini terdapat beberapa karakteristik
yang berbeda dibanding dengan periode-periode perkembangan lain. Masa remaja
ini adalah periode yang penting, masa remaja adalah masa peralihan dari
kanak-kanak ke dewasa, masa remaja adalah periode perubahan baik fisik, emosi,
maupun kondisi sosial. Sering pula masa remaja disebut masa usia bermasalah, masa pencarian identitas diri, masa usia yang ditakutkan, masa yang tidak realistis, dan merupakan ambang dari masa dewasa.
Adapun
tugas-tugas perkembangan masa remaja terfokus pada bagaimana
melalui sikap dan pola perilaku kanak-kanak dan mempersipakan sikap dan
perilaku orang dewasa.
Selain itu, pada masa remaja
terdapat minat-minat pada bidang kegiatan tertentu yang sangat beragam. Hal ini
tergantung pada jenis kelamin, kecerdasan, lingkungan tempat tinggal mereka,
kesempatan yang dimiliki untuk mengembangkan minat, apa yang diminati teman
sebayanya, status dalam kelompok sosial, kemampuan bawaan, minat keluarganya
dan beberapa faktor lainnya.
Kemudian dengan adanya perubahan
yang terjadi dalam fisik, psikologis dan sosial pada remaja yang sangat cepat
dan drastis menuntut remaja tersebut untuk bias menyesuaikan diri dengan
perubahan tersebut dan tuntutan-tuntutan lingkungan baru yang menyertainya.
Pada kenyataannya tidak semua remaja dapat menyesuaikan dengan perubahan
tersebut, akan menyebabkan tanda-tanda penyesuaian diri yang salah pada remaja.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Selama
rentang kehidupan manusia, telah terjadi banyak pertumbuhan dan perkembangan
dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase perkembangan
manusia tersebut, salah satu yang paling penting dan paling menjadi pusat
perhatian adalah masa remaja. Para orang tua, pendidik dan para tenaga
profesional lainnya mencoba untuk menerangkan dan melakukan pendekatan yang
efektif untuk menangani para remaja ini. Lalu ada apakah di masa remaja ini?
Seberapa
besarkah pentingnya untuk menangani masa remaja dan seberapa besar pengaruhnya
untuk kehidupan dimasa depan individu tersebut?
Masa
remaja yang dimaksudkan merupakan periode transisi antara masa anak-anak dan
masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga banyak
ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usianya. Namun, secara umum dapat
dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 12 sampai dengan akhir usia
belasan ketika pertumbuhan fisik hampir lengkap.
Salah
satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980) menyatakan
bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan
berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum. Masa remaja terbagi
menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal
dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13
sampai dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode setelahnya
sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang dinyatakan dewasa secara
hukum.
Banyaknya
permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini menjadikan banyak
ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Pada
masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan mengakibatkan terjadinya kondisi
yang serba tanggung dan diwarnai oleh kondisi psikis yang belum mantap, selain
dari pada itu periode ini pun dinilai sangat penting bahkan Erik Erikson (1998)
menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat tergantung pada
penyelesaian krisis pada masa ini.
B.
Rumusan
Masalah
Pada makalah ini terlebih dahulu kita telah merumuskan
masalah-masalah yang akan kita bahas dan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang
mendasari rumusan masalah tersebut. Yaitu :
1.
Apa saja yang menjadi karakterisitik
remaja?
2.
Apa saja tugas perkembangan remaja?
3.
Apa saja perubahan yang terjadi pada masa
remaja?
4.
Apa saja minat-minat pada masa remaja?
5.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
sikap remaja terhadap pendidikan?
6.
Bagaimanakan tipe-tipe remaja yang memiliki
minat sedikit terhadap pendidikan?
7.
Apa saja tanda-tanda bahaya meludjustmen
remaja?
C.
Tujuan
dan Manfaat Pembahasan
Tujuan yang hendak kami capai dari penyusunan makalah
ini adalah agar kita melek dan peka
terhadap berbagai permasalahan yang dialami para remaja dalam proses
perkembangan diri mereka, sehingga kita bisa menentukan langkah (solusi) apa
yang harus kita ambil untuk mengatasinya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Karakteristik Masa Remaja
Sebagai
periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki karakterisitik yang khas
jika dibanding dengan periode-periode perkembangan lainnya. Adapun rinciannya
adalah sebagai berikut :
1. Masa remaja adalah periode yang penting
Periode
ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan dampak
jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini pun
memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu,
dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting.
Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bias menyesuaikan diri secara
mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai dan minta
yang baru.
2. Masa remaja adalah masa peralihan
Periode
ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat kekanakkanakannya dan
harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan
dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode
ini, seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengani peran yang
dituntut oleh lingkungan. Misalnya, pada saat individu menampilkan perilaku
anak-anak maka mereka akan diminta untuk berperilaku sesuai dengan usianya,
namun pada kebalikannya jika individu mencoba untuk berperilaku seperti orang
dewasa sering dikatakan bahwa mereka berperilaku terlalu dewasa untuk usianya.
3. Masa remaja adalah periode perubahan
Perubahan
yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, peubahan fisik yang
cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang juga
cepat. Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu,
(1) peningkatan emosionalitas, (2) perubahan cepat yang menyertai kematangan
seksual, (3) perubahan tubuh, minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan
yang menimbulkan masalah baru, (4) karena perubahan minat dan pola perilaku
maka terjadi pula perubahan nilai, dan (5) kebanyakan remaja merasa ambivalent
terhadap perubahan yang terjadi.
4. Masa remaja adalah usia bermasalah
Pada
periode ini membawa masalah yang sulit untuk ditangani baik bagi anak laki-laki
maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua lasan yaitu : pertama, pada saat
anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru,
sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya
sendiri. Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak
untuk dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga menimbulkan
kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
5. Masa remaja adalah masa pencarian identitas
diri
Pada
periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi
remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan
berperilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja
untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan symbol status, seperti mobil,
pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.
6. Masa remaja adalah usia yang ditakutkan
Masa
remaja ini seringkali ditakuti oleh individu itu sendiri dan lingkungan.
Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak masyarakat mengenai perilaku remaja
mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan remaja. Hal ini membuat para
remaja itu sendiri merasa takut untuk menjalankan perannya dan enggan meminta
bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan masalahnya.
7. Masa remaja adalah masa yang tidak realistis
Remaja
memiliki kecenderungan untuk melihat hidup secara kurang realistis, mereka
memandang dirinya dan orang lain sebagaimana mereka inginkan dan bukannya
sebagai dia sendiri. Hal ini terutama terlihat pada aspirasinya, aspiriasi yang
tidak realitis ini tidak sekedar untuk dirinya sendiri namun bagi keluarga,
teman. Semakin tidak realistis aspirasi mereka maka akan semakin marah dan
kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka capai.
8. Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa
Pada saat remaja
mendekati masa dimana mereka dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa cemas
dengan stereotype remaja dan menciptakan impresi bahwa mereka mendekati dewasa.
Mereka merasa bahwa berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa sringkali
tidak cukup, sehingga mereka mulai untuk memperhatikan perilaku atau simbol
yang berhubungan dengan status orang dewasa seperti merokok, minum, menggunakan
obat-obatan bahkan melakukan hubungan seksual.
B.
Tugas Perkembangan Masa Remaja
Semua
tugas-tugas perkembangan masa remaja terfokus pada bagaimana melalui sikap dan
pola perilaku kanak-kanak dan mempersipakan sikap dan perilaku orang dewasa.
Rincian tugas-tugas pada masa remaja ini adalah sebagai berikut :
1. Mencapai relasi yang lebih matang dengan teman
seusia dari kedua jenis kelamin
2. Mencapai peran sosial feminin atau maskulin
3. Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara
efektif
4. Meminta, menerima dan mencapai perilaku bertanggung
jawab secara sosial
5. Mencapai kemandirian secara emosional dari
orang tua dan orang dewasa lainnya
6. Mempersiapkan untuk karir ekonomi
7. Memperiapkan untuk menikah dan berkeluarga
8. Memperoleh suatu set nilai dan sistem etis
untuk mengarahkan perilaku.
C.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada Masa Remaja
1. Perubahan
Fisik Masa Remaja
a. Tinggi badan
Rata-rata anak
perempuan mencapai tinggi dewasanya pada usia 17/18 tahun dan bagi anak
laki-laki satu tahun lebih dari usia tersebut.
b. Berat badan
Perubahan berat tubuh
seiring dengan waktu sama dengan perubahan tinggi badan, hanya saja sekarang
lebih menyebar ke seluruh tubuh.
c. Proporsi tubuh
Berbagai bagian tubuh
secara bertahap mencapai proporsinya. Misal: badan lebih lebar dan lebih kuat.
d. Organ seksual
Pada laki-laki dan
perempuan organ seksual mencapai ukuran dewasa pada periode remaja akhir, namun
fungsinya belum matang sampai dengan beberapa tahun kemudian
e. Karakteristik sex sekunder
Karakteristik sek
sekunder utama mengalami perkembangan pada level dewasa pada periode remaja
akhir.
2. Emosionalitas Masa
Remaja
Selain terjadi
perubahan fisik yang sangat mencolok, juga terjadi perubahan dalam
emosionalitas remaja yang cukup mengemuka, sehingga ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan dari perubahan pada aspek emosionalitas ini.
Masa ini disebut
sebagai masa “storm and stres”, dimana terjadi peningkatan ketegangan emosional
yang dihasilkan dari perubahan fisik dan hormonal. Pada masa ini emosi
seringkali sangat intens, tidak terkontrol dan nampak irrasional, secara umum
terdapat peningkatan perilaku emosional pada setiap usia yang dilalui.
Misalnya, pada usia
14 tahun, remaja menjadi mudah marah, mudah gembira, dan meledak secara
emosional, sedangkan pada usia 16 tahun terjadi kebalikannya mereka mengatakan
tidak terlalu merasa khawatir.
Hal yang paling
membuat remaja marah adalah apabila mereka diperlakukan seperti anak-anak atau
pada saat merasa diperlakukan tidak adil. Ekspresi kemarahannya mungkin berupa
mendongkol, menolak untuk bicara, atau mengkritik secara keras. Hal yang juga
cukup mengemuka yaittu pada masa ini remaja lebih iri hati terhadap mereka yang
memiliki materi lebih.
3. Perubahan Sosial
pada Masa Remaja
Salah satu tugas
perkembangan yang paling sulit pada masa remaja adalah penyesuaian sosial.
Penyesuaian ini harus dilakukan terhadap jenis kelamin yang berlainana dalam
suatu relasi yang sebelumnya tidak pernah ada dan terhadap orang dewasa diluar
keluarga dan lingkungan sekolah.
Pada masa ini remaja
paling banyak menghabiskan waktu mereka di luar rumah bersama dengan teman
sebaya mereka, sehingga bisa difahami apabila teman sebaya sangat berpengaruh
terhadap sikap, cara bicara, minat, penampilan, dan perilaku remaja.
Perubahan dalam
perilaku sosial terlihat dengan adanya perubahan dalam sikap dan perilaku dalam
relasi heteroseksual, mereka yang tadinya tidak menyukai keterlibatan lawan
jenis menjadi menyukai pertemanan dengan lawan jenis. Secara umum dapat
dikatakan bahwa minat terhadap lawan jenis meningkat. Selain itu, perubahan
sosial yang terjadi dengan adanya nilai-nilai baru dalam memilih teman, dimana
sekarang remaja lebih memilih yang memiliki minat dan nilai-nilai yang sama,
bisa memahami dan membuat merasa aman, dapat dipercaya dan bisa diskusi
mengenai hal-hal yang tidak bisa dibicarakan dengan guru atau orang tua. Pada
masa ini pun remaja memiliki keinginan untuk tampil sebagai seorang yang
populer dan disukai oleh lingkungannya.
D.
Minat-minat pada Masa Remaja
Pada
masa remaja terdapat minat-minat pada bidang kegiatan tertentu yang sangat
beragam. Hal ini tergantung pada jenis kelamin, kecerdasan, lingkungan tempat
tinggal mereka, kesempatan yang dimiliki untuk mengembangkan minat, apa yang
diminati teman sebayanya, status dalam kelompok sosial, kemampuan bawaan, minat
keluarganya dan beberapa faktor lainnya. Secara umum minat minat remaja ini
dapat dikategorikan menjadi :
1. Minat Rekreasi
Pada
masa ini sudah muncul minat rekresi seperti halnya orang dewasa. Banyaknya
hegiatan dan tuntutan baik di sekolah maupun dirumah dirasakan penting memiliki
sarana rekreasi bagi remaja, Misalnya : permainan dan olah raga, santai,
traveling, hobi, menari, membaca, film, radio, televisi dan melamun.
2. Minat Sosial
Perkembangan
minat sosial tergantung pada kesempatan yang dimiliki remaja untuk
mengembangkan minta ini dan sebagian tergantung seberapa populer dia di dalam
kelompok sebayanya.
3. Minat Pribadi
Minat
pada dirinya sendiri merupakan minat terkuat pada masa remaja, hal ini
disebabkan karena mereka menyedari bahwa penerimaan dari social dipengaruhi
oleh penampilan umum mereka, misalnya : penampilan, pakaian, prestasi,
kemandirian, dan uang yang merupakan simbol status.
4. Minat terhadap Pendidikan
Pada
remaja awal biasanya memberikan kritik atas sekolah secara umum dan
mengenai
larangan, PR, kursus yang dibutuhkan, makanan di kantin dan mekanisme belajar
di sekolah. Mereka kritis terhadap guru dan cara mereka mengajar. Pada remaja
akhir sikap terhadap pendidikan lebih banyak dipengaruhi oleh minat
pekerjaannya.
5. Minat terhadap pekerjaan
Pada
masa ini anak laki-laki maupun perempuan mulai untuk memikirkan secara lebih
serius tentang masa depan mereka. Anak laki-laki lebih perhatian terhadap
pekerjaan di masa depan dibanding anak perempuan. Anak laki-laki lebih
menginginkan pekerjaan yang mewah, menarik dan memiliki gengsi yang tinggi,
sedangkan anak perempuan lebih memilih pekerjaan yang lebih aman dan tidak
menyita waktu.
6. Minat religious
Para
remaja sekarang ini tertarik pada agama dan merasa bahwa hal tersebut memiliki
peran yang penting dalam kehidupan mereka.
7. Minat dalam simbol status
Pada
masa remaja simbol status memiliki empat fungsi penting yaitu : mengatakan pada
orang lain bahwa mereka memiliki status sosioekonomi yang lebih tinggi dari
yang lain, remaja yang superior dinilai memiliki prestasi oleh kelompoknya,
remaja diterima oleh kelompoknya karena kesamanan tampilan dan tindakan, dan
remaja memiliki status yang mendekati dewasa.
E.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan
Menurut
Hurlock (1980), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap remaja
terhadap pendidikan, yaitu :
1.
Sikap teman sebaya – apakah mereka
berorientasi untuk melanjutkan kuliah atau berorientasi kerja.
2.
Sikap orang tua – apakah orang tua
menialai bahwa sekolah merupakan sarana peningkatan status sosialnya atau hanya
sekedar tuntutan untuk menyekolahkan saja.
3.
Tingkatan, yang menunjukkan kesuksesan
atau kegagalan remaja secara akademis.
4.
Relevansi atau nilai praktis dari
bermacam-macam pelajaran.
5.
Sikap terhadap guru, pegawai
administrasi, kebijakan-kebijakan akademik dan disiplin.
6.
Sukses dalam kegiatan ekstrakurikuler
7.
Derajat penerimaan sosial oleh teman
sekelasnya.
F.
Tipe-tipe remaja yang memiliki sedikit minat dalam pendidikan
1.
Remaja yang orang tuanya memiliki
aspirasi yang tidak realistis terhadap prestasi akademis, olah raga dan sosial
sehingga memaksa anak-anaknya untuk meraih target yang ditentukan mereka.
2.
Remaja yang kurang diterima oleh teman
sekelas dan mereka yang merasa kehilangan kesenangan seperti teman-temannya
dalam kegiatan ekstrakulikuler.
3.
Remaja yang matang lebih awal dan merasa
lebih mencolok dibandingkan teman sekelasnya, sehingga seringkali diharapkan
untuk bisa melakukan tugas tugas akademis melebihi dari kemampuannya.
G.
Tanda-tanda bahaya dari maladjustment remaja
Dengan
adanya perubahan yang terjadi dalam fisik, psikologis dan sosial pada remaja
yang sangat cepat dan drastis menuntut remaja tersebut untuk bias menyesuaikan
diri dengan perubahan tersebut dan tuntutan-tuntutan lingkungan baru yang
menyertainya. Pada kenyataannya tidak semua remaja dapat menyesuaikan dengan
perubahan tersebut, berikut adalah beberapa tanda-tanda penyesuaian diri yang
salah pada remaja :
1. Tidak bertanggung jawab, misalnya mengabaikan
sekolah.
2. Agresif secara berlebihan dan sikap yang
tertalu yakin atas dirinya.
3. Perasaan tidak aman, yang menyebabkan remaja
harus menyesuaikan dengan standar kelompok.
4. Homesickness
5. Menghayal secara berlebihan sebagai upaya
untuk mengkompensir ketidakpuasan dari kehidupan sehari-hari.
6. Regresi perilaku ke tingkat perkembangan yang
lebih awal, misalnya ngompol, ngamuk pada saat marah dan lain-lain.
7. Menggunakan defense mechanism secara
berlebihan, seperti rasionalisasi, proyeksi, fantasi, dan displacement.
BAB
II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masa
remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi individu pada
kenyataannya merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya
masalah. Meskipun demikian adanya pemahaman yang baik serta penanganan yang
tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di
kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling
menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang
tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang
pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan
bahagia.
B.
Saran
Adanya
tanda-tanda kesalahan penyesuaian diri remaja tentu saja menuntut penanganan
yang cepat dan tepat, mengingat masa ini merupakan masa penting yang menentukan
individu pada masa berikutnya. Penanganan atas permasalahan remaja sangat
bervariasi dan tergantung dari konteks dan latar belakang permasalahannya, dan
juga upaya-upaya ini idealnya merupakan hasil kerjasama orang tua, guru dan
pihak-pihak lain yang terkait.
Secara
umum ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mencegah dan
menangani munculnya permasalahan ini, antara lain :
1.
Memahami dan mendengarkan keluhan
remaja dengan penuh perhatian, pengertian dan kasih sayang.
2.
Memberikan penghargaan terhadap
prestasi studi/prestasi sosial, seperti olahraga, kesenian atau
perbuatan-perbuatan baik yang ditunjukkan remaja baik di sekolah maupun di
lingkungan masyarakat
3.
Banyak berdiskusi tentang berbagai hal
yang terjadi di lingkungan social maupun lingkungan sekolahnya serta orientasi
masa depan yang akan direncanakan remaja.
4.
Realistis dan bersikap objektif
terhadap anak, sehingga idealnya orang tua mengetahui kapasitas anak dan
mendiskusikan target apa yang ingin dicapai.
5.
Mulai menyertakan remaja dalam
pengambilan keputusan keluarga. Hal ini mendidik anak untuk ikut bertanggung
jawab dan melatih mereka dalam proses problem solving dan decision
making.
6.
Mendukung ide-ide remaja yang positif.
7.
Mengawasi kegiatan dan lingkungan
sosial remaja secara proporsional, tidak terlalu ketat atapun terlalu longgar.
8.
Jika ada indikasi ketidakberesan yang
serius, baik dalam segi fisik ataupun psikologis yang cukup mencolok segera
konsultasikan dengan tenaga ahli seperti dokter atau psikolog.
Selain
itu, dapat pula para remaja mengikuti beberapa kiat sukses dalam pendidikan
sebagai berikut :
1.
Tentukan tujuan dan target yang akan
dicapai, sehingga pengerahan sumber daya yang dimiliki akan lebih tepat.
2.
Kenali diri, baik berupa kelebihan dan
kekurangan karena semakin remaja mengenai dirinya akan semakin terarah
tindakannya.
3.
Tekun dan jangan cepat menyerah.
4.
Berpikir sebelum mengambil suatu
keputusan.
5.
Openminded dan jangan sombong.
6.
Jangan malu bertanya dan jangan takut
salah.
7.
Hati-hati memilih teman dan lingkungan
pergaulan.
8.
Hormat kepada guru, orang tua dan
teman.
9.
Mengembangkan empati dalam bergaul.
10.
Berusaha dan berdo’a
11.
Bicaralah pada orang tua jika ada
permasalahan yang sulit, karena tidak semua masalah bisa ditangani sendiri.
12.
Apabila perlu, dapat berkonsultasi
dengan ahli (misal : psikolog, konselor pendidikan, dll)